Penilaian properti dewasa ini sangat diperlukan baik oleh swasta maupun pemerintah baik pusat dan daerah untuk meningkatkan akuntabilitas dan menciptakan tertib administrasi untuk mendorong pengelolaan aset ke arah yang lebih baik dan modern. Penilaian properti dapat dimanfaatkan untuk banyak hal, misalnya saja untuk tujuan jual-beli, kelayakan sewa maupun pengkajian sewa berjalan. Selain itu penilaian juga dilakukan untuk menilai objek pajak atau NJOP untuk menentukan besaran pajaknya, menilai aset daerah untuk kepentingan penyusunan neraca/laporan keuangan daerah serta untuk menghitung komposisi hutang dan ekuitas dalam struktur permodalan suatu usaha.Orang yang melakukan kegiatan menilai disebut valuer atau juru taksir. Valuer atau Penilai sebuah profesi yang mempunyai sejuta peran dan tugas, dari yang turun langsung berpanas-panasan di lapangan sampai harus berhadapan langsung klien yang notabene adalah direktur perusahaan-perusahaan besar untuk mempresentasikan hasil kerjaan kita.
Menjalani profesi penilai tidaklah gampang, profesi penilai membutuhkan waktu yang lama melalui proses pembelajaran yang sulit dan berulang-ulang untuk bisa memberikan hasil opini atas suatu penilaian terhadap properti dengan waktu yang cepat. Profesi penilai yang terlihat sebagai pekerjaan yang mudah perlu proses yang panjang. Seperti cerita Pablo Picaso ketika ditanya mengapa lukisan yang dia buat dengan singkat dapat dihargai sangat mahal, Picaso menjawab untuk membuat gambar ini dalam 1 menit saya perlu berlatih lebih dari tahun untuk melukis seperti itu. Hal itu yang tidak dilihat orang-orang pada umumnya.
0 comments:
Post a Comment